Beberapa waktu yang lalu, sebuah film kolosal bertema musikal (kolosal tapi musikal—sepertinya ada yang salah?) ramai dibicarakan baik di sekolah, kampus bahkan media sosial sejak bermunculan di bioskop-bioskop kesayangan anda. Sebuah drama (jadi ini drama, kolosal, musikal atau bukan ketiganya?) bertajuk Les Miserables yang diambil dari karya klasik buah pena Victor Hugo.
Dalam dunia tulis-menulis, Victor Hugo bukanlah nama yang asing lagi. banyaknya orang yang membicarakan Les Miserables bahkan sebelum filmnya mulai ditayangkan di bioskop-bioskop di nusantara merupakan salah satu bukti bahwa setidaknya banyak orang sudah pernah mendengar judul ini sebelum ia diangkat ke layar perak. Selain Les Miserables, sesungguhnya ada satu judul lagi yang turut membuat nama seorang Victor Hugo bergaung di banyak tempat. Judul apakah itu?
The Hunchback of Notre Dame, bila semasa kecil pernah menonton kartun besutan Disney berjudul sama, sesungguhnya keduanya adalah cerita yang sama tentang si bungkuk Quasimodo. Hanya saja, berbeda dengan pangsanya, The Hunchback of Notre Dame garapan Disney yang diperuntukkan bagi anak-anak tentu akan sedikit berbeda dengan cerita aslinya yang ditulis oleh Victor Hugo. Bila semasa kecil sempat menonton kartun yang dimaksud, sesuai dengan perkembangan kedewasaan, tidak ada salahnya bila kini mulai merunut cerita aslinya, bukan?
Bagi booklovers yang ingin mencoba menyusuri kembali kisah hidup Quasimodo dan mewujudkan setiap kata dalam bentuk imajinasi di kepala, langsung saja datang ke And Or Bookstore dan bawalah pulang buku yang satu inihanya dengan 75k saja. Ingat, siapa cepat dia dapat, dan bagi yang kurang cepat dan tidak dapat, jangan bersedih, mungkin ini memang bukan waktunya untuk menikmati literatur yang terlalu dewasa, nikmati saja judul berikut ini:
To grab or not to grab, that's not the real question.